Berita Manis 77 - Sehari setelah kekalahan telak AS menyusul voting di Majelis Umum PBB terkait status Yerusalem, Presiden Donald Trump komplain dengan merilis cuitannya melalui Twitter. Trump menyatakan bahwa AS dengan bodohnya telah menggelontorkan $ 7 triliun di Timur Tengah, maka perlu satu fokus untuk mengubah infrastruktur Amerika.
Oleh sebagian jurnalis, komentar orang nomor satu Amerika itu dianggap sebagai ancaman untuk menghentikan bantuan finansial ke negara-negara yang menentang keputusan Washington di PBB. Trump juga menyesalkan betapa kecil “pengaruh” yang sudah dibeli oleh Amerika.
Baca juga: Israel Tangkap Warga Turki di Dekat Al-Aqsa
Angka $ 7 triliun, tentu saja sebagian besar nominalnya bukan merupakan bantuan untuk negara lain, melainkan anggaran militer dan perang. Selama ini Presiden Trump senang mempublikasikan bahwa ia sangat mendukung peningkatan anggaran militer secara masif. Di waktu yang sama, sejak berkantor di Gedung Putih, misi dan operasi militer di luar negeri terus berlanjut dan diperluas, terutama di Timur Tengah.
Kendati demikian, Trump mulai kerap menyatakan uang yang mereka habiskan di Timur Tengah sia-sia. Sebagaimana di bulan Februari lalu, ketika jumlah nominal “masih” berada pada level $ 6 triliun, Trump komplain mengapa Amerika tidak mendapatkan satupun sumur minyak di semua medan perang itu.
Perlu dicatat juga, Presiden Trump nampaknya sedang mengambil momentum saat ini untuk evaluasi, dan mencoba menghitung ulang apa yang sudah diperoleh AS dengan menggelontorkan triliunan dolar ke Timur Tengah.
Ironisnya, meskipun sangat tahu triliunan dolar yang mereka gelontorkan itu tidak menghasilkan apa-apa, Trump tidak ada niat untuk berhenti bertualang menghamburkan uang di Tengah Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.