Menteri Susi larang pegawai bawa minuman kemasan botol, ketahuan denda Rp 500.000 - KABAR BERITA TERKINI

Home Top Ad

 idrpoker  jagadpoker

DAFTAR AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA TAHUN 2018

WEBSITE MIN DEPO PROMO DAFTAR
IDRPOKER Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
JAGADPOKER Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
LESTARI QQ Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
HARMONI QQ Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
RAJAPOKER88 Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
JAWARA DOMINO Rp 15.000 • Bonus Rollingan 0.3 • Referral 15% DAFTAR
IDRKASINO Rp 20.000 • Bonus Rollingan 0.8 • Referral 1% DAFTAR

Rabu, 28 Maret 2018

Menteri Susi larang pegawai bawa minuman kemasan botol, ketahuan denda Rp 500.000

Menteri Susi larang pegawai bawa minuman kemasan botol

Berita Manis77 - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melarang pegawai KKP untuk membawa minuman kemasan botol plastik ke kantor. Kebijakan ini sebagai bentuk komitmen dan contoh kepada semua pihak mengenai kelestarian lingkungan.

Saat ini kata Susi, sampah plastik menjadi momok yang tidak bisa dianggap enteng, karena mempengaruhi masa depan.

"Saya larang pegawai saya bawa botol minuman kemasan ke kantor, kalau ketahuan denda Rp 500.000. Ini harus ada manajemen pengawasannya, yang melaporkan dapat 20 persen dari denda, tidak apa-apa, biar jalan sistemnya," kata Susi di kantornya, Rabu (28/3).

Susi bercerita, pagi ini, dirinya mendapat informasi dari media sosial bahwa salah satu negara kecil di Afrika telah menerapkan kebijakan pelarangan penggunaan plastik. Susi mengacungi jempol akan kebijakan tersebut.

Indoensia saat ini menjadi salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar ke dua setelah China. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa dirinya harus memberikan contoh kepada semua orang mengenai bahayanya sampah plastik.

"Saya masih saja menemukan sampah plastik mie instan, botol minuman dan sampah plastik lainnya. Stop hal itu, itu yang menyebabkan penduduk kita di wilayah kepulauan itu sering tidak sehat. Karena uang hasil jual ikan buat beli mie instan dan sebagainya, tidak lagi konsumsi ikan segar," papar Susi.

Susi juga meminta kepada semua pihak untuk mengkampanyekan hal ini kepada anak-anak. Karena dengan mensosialisasikan sejak dini, diharapkan saat dewasa nanti anak-anak tersebut bisa memahami pentingnya kelangsungan hidup biota laut. [sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 idrpoker agen poker terpercaya