Dokter Terkejut Lihat Sebagian Otak Pria Ini Kosong

Berita Manis77 - Tim dokter di Irlandia terkejut saat memeriksa foto scan otak seorang pria. Pasalnya mereka menemukan separuh otak itu kosong dan hanya diisi udara.

Menurut Newsweek, Senin 12 Maret 2018, pria itu berusia 84 tahun dan tidak disebutkan identitasnya.

Pria berusia 84 tahun itu pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit karena merasa terus-menerus seperti mau jatuh --masalah umum yang terjadi di kalangan orang tua.

Ia juga mengaku memiliki kelemahan di sisi kiri tubuhnya, menurut laporan yang dipublikasikan dalam BMJ Case Reports.

Selain kelemahan itu, selama pemeriksaan yang berlangsung selama tiga hari, petugas medis mencatat ia tidak memiliki masalah lain, seperti kelainan di wajah. Masalah penglihatan atau ucapannya juga dilaporkan baik-baik saja.

Namun, ketika dilakukan pemindaian otak pada pria itu terlihat masalah utamanya. Otak pria itu ternyata sebagian kosong dan mencirikan sebuah kantong udara sebesar 3,5 inci atau 8,8 cm yang aneh di kepalanya.

"Kami bisa melihat otak itu setelah memindai gambar otaknya sebelum menerima laporan resmi dari spesialis radiologi kami dan segera mengetahui ada yang tidak beres!" kata Dr. Finlay Brown, dokter di Causeway Hospital di Irlandia Utara, dalam jawaban melalui email. 

"Saya bertanya-tanya apakah pasien sebelumnya pernah menjalani operasi otak atau memiliki kelainan bawaan yang tidak kita ketahui," ujarnya.

Tapi, menurut Brown pasien tersebut tidak pernah mengalami salah satu dari keduan masalah itu.

Kantung udara itu adalah pneumatocele, sebuah rongga berisi udara bertekanan, yang berbasis di lobus depan kanan otak. 

Jenis rongga tersebut biasanya ditemukan pada pasien yang pernah menjalani operasi otak atau berbagai jenis infeksi.

Memiliki pneumocephalus biasa terjadi, tapi biasanya berukuran lebih kecil.

"Menemukan kantung udara ukuran ini sangat jarang terjadi, dengan sedikit kasus yang didokumentasikan ditemukan saat saya meneliti untuk menulis laporan kasus tersebut," kata Brown.

Hasil foto scan juga mengungkapkan bahwa dia memiliki tumor tulang jinak dan menderita stroke ringan. 

Untuk memperbaiki rongga udara, dokter akhirnya melakukan pilihan melakukan operasi. 

Namun, karena faktor risiko yang besar, pria tersebut menolak tawaran tersebut. Sebagai gantinya, ia menerima berbagai jenis obat untuk membantu mencegah stroke di masa depan.

"Kelemahan tubuh di sisi kiri diketahui telah dipecahkan pada tindak lanjut 12 minggu kemudian dan dia tetap sehat," para penulis menyimpulkan dalam laporan yang dipublikasikan.

Brown berharap agar laporan kasusnya akan mendorong dokter lain untuk menyelidiki pasien mereka sepenuhnya, untuk membantu melewatkan penyebab atau kondisi yang langka. 

"Gambar pemindaian sangat mencolok dan mudah dikenali oleh masyarakat umum tanpa pelatihan radiologis atau bahkan medis!" Kata Brown lagi.

Bagaimana terjadi ruang kosong begitu besar di otak? Ini tentu saja sebuah misteri yang belum terpecahkan. [sumber]